Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengemukakan tentang Peraturan Gubernur Bali nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dan mengadakan interaksi sosial. Bahasa daerah (bahasa Ibu) merupakan salah satu warisan kekayaan intelektual yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Keragaman bahasa daerah memberikan nuansa unik terhadap Indonesia di mata dunia. Bahasa daerah sudah sepatutnya dibina, dikembangkan dan dilestarikan supaya tidak mengalami kepunahan. Bahasa Bali (Bahasa daerah Provinsi Bali) dilindungi oleh Pergub no.80 tahun 2018 yang mengatur tentang penggunaan bahasa daerah secara intens di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan kerja. Kemampuan bahasa akan semakin terasah apabila sering diterapkan. Penggunaan bahasa Bali sebagai bahasa pergaulan sehari-hari mendorong generasi muda untuk semakin mencintai bahasa daerahnya.

Mabhakti, 1985 - 240 Seiten

Bahasa Bali dituturkan oleh masyarakat di Desa Basarang Jaya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Bahasa Bali bukan bahasa daerah Kalimantan Tengah, tetapi bahasa suku Bali yang bertransmigrasi dari wilayah Bali.

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali V tahun 2023 mengambil tema “Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani” yang dimaknai sebagai altar pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk.

Pembukaan Bulan Bahasa Bali dibuka oleh Bapak I Ketut Hariwirawan, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMAN 1 Abiansemal. Kegiatan Pembukaan Bulan Bahasa Bali dilaksanakan pada hari Senin, 20 Februari 2023 mulai pukul 08.00 WITA yang bertempat di Halaman SMAN 1 Abiansemal. Kegiatan ini sepenuhnya dirancang oleh Panitia Sekolah dan OSIS SMAN 1 Abiansemal yang didampingi oleh Bapak I Nyoman Bawa Sunara, S.Pd selaku Waka Bidang Kesiswaan.

Adapun berbagai macam kegiatan perlombaan Bulan Bahasa Bali tahun ini adalah :• Nguwacen Puisi Bali Anyar• Nyurat Lontar• Mc Basa Bali• Dharma Wacana Basa Bali

Kegiatan Perlombaan Nguwacen Puisi Bali Anyar dan Nyurat Lontar diadakan secara Offline dan Untuk Kegiatan Perlombaan Mc dan Dharma Wacana Basa Bali dilaksanakan secara Online. Seluruh perlombaan tersebut diikuti oleh peserta putra dan putri dari kelas X & XI. Kegiatan pun berlangsung dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

Jurnalis : Nadia Dewi, Dokumentasi : OPC Crew Smanab

Silahkan bagikan info ini ke

Ida Cokorda Mantuk Dirana, nganggen lengkara, “…katah ilang drajating budi, tuna ring panerima…” mangda prasida nglintangin masa puniki wantah wenten siki pamargi, “reh kocap tan saking sastra, tan mantra tatan mas manik, sida manulak sanghara, kewala sane asiki, kasusilaning budi, punika kangken perahu, kukuh kaliwat-liwat, tuara keweh tempuh angin, sida mentas saking sanghara sagara”, santukan boya ja sastra, nenten ja mantra, punika taler nenten marupa emas manik sane prasida nambakin sanghara.

Pengarang memakai istilah, “…katah ilang drajating budi, tuna ring panerima…” Untuk menghadapi atau menyeberangi zaman ini memang hanya ada satu jalan, “reh kocap tan saking sastra, tan mantra tatan mas manik, sida manulak snaghara, kewala sane asiki, ksusilaning budi, punika kangken perahu, kukuh kaliwat-liwat, tuara keweh tempuh angin, sida mentas saking sanghara sagara”, karena tidak sastra, tidak mantra, tidak pula emas permata, dapat menolak sanghara, namun hanya yang satu, yaitu kasusilaan budi.