Gambar Mewarnai Putri kecil Terkait
Gambar Mewarnai Cinderella Terkait
0%0% found this document useful, Mark this document as useful
0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful
Seekor singa yang bangga berdiri di atas batu dengan pemandangan pegunungan sebagai latar belakangnya.
Mewarnai Gambar Gambar Cinderella
© 2024 — Senayan Developer Community
There's nothing romantic about this version of Snow White. Lupakan Putri Salju yang baik hati, lembut, pintar menyanyi dan disayang seluruh hewan di hutan. Sebagaimana tagline-nya, buku ini memang really dark dark dark dark. Isinya tampaknya mengikuti versi asli kisah Snow White yang selama ini disensor oleh versi Disney (huahuahau). Endingnya ya ngikutin versi asli yang kejam itu, dan karena dipotong tepat setelah kematian sang ratu, aku jadi bergidik, di sini Snow White berubah jadi psiko, ya?Penulis benar-benar melakukan riset dengan menambahkan elemen sihir dan makhluk-makhluk mitos Norse. Sayang sih kemunculan makhluk-makhluk itu di sini hanya terasa seperti tempelan saja karena hanya muncul sekali dalam plot, meskipun fungsinya memang memperkuat kesan kekuatan "berkat" yang dimiliki sang putri. Tapi enam tahun kemudian, setelah membacanya ulang, kurasa aku tidak terlalu keberatan dengan hal ini. Mungkin karena aku sudah tersihir dengan artwork Diwasandhi yang begitu memukau. Mungkin juga karena aku bisa menikmatinya pelan-pelan karena akhirnya punya buku ini sendiri. Jadi, elemen ceritanya lebih meresap bagiku.Hal yang menarik dari cerita ini adalah sang putri yang diperlihatkan ikut berperang dan memang suka bermain-main dan berlatih dengan pedang kayu sejak kecil. She's a warrior princess here. Hubungannya dengan Rainer sang pemburu juga jadi nilai jual dongeng ini. Latar belakang sang pemburu pun diceritakan lebih jelas. Dia tak hanya seorang pemburu yang dibayar ratu untuk membunuh Snow White, tapi juga anggota sebuah kelompok pemberontak karena raja-raja pendahulu di Bavaria diceritakan tak peduli dengan nasib orang miskin dan anak yatim. Jadi tujuan dia menyerang Snow White tak hanya karena iming-iming bayaran, tapi juga atas misi melenyapkan ahli waris raja. Pokoknya versi dongeng yang ini benar-benar menjungkirbalikkan persepsi terhadap dongeng Putri Salju yang tertanam di benak kita selama ini.Kekejaman ratu juga tak main-main. Dia memang seorang penyihir yang menginginkan jantung Snow White karena mendambakan kehidupan abadi. Pasalnya setiap dia melakukan sihir, daya hidupnya akan terserap dan bisa habis. Kematian ibu Snow White pun ternyata gara-gara ulahnya. Dan sebelum mendapatkan Snow White, untuk memperpanjang energi hidup dan kekuatan sihirnya, dia memakan jantung-jantung para gadis muda. GILAKS. Gore banget dah cerita ini. Tokoh-tokohnya pada bergelimpangan dengan kepala terpenggal di sana-sini. Wasem.Sayangnya cerita yang sudah digubah sedemikian rupa ini tampaknya terlalu dipaksakan untuk bisa selesai dalam format buku yang semungil itu. Halamannya memang ada 176, tapi ukurannya mungil banget. Sedangkan elemen-elemen di dalamnya terlalu besar untuk dikompres dalam format seperti itu. Nggak cukup. Akibatnya semua elemen potensial jadi serbanggantung. Mulai dari keberadaan 7 Kurcaci yang di sini benar-benar cuma jadi tempelan (padahal nama-namanya juga udah dibuat lebih keren dengan menggunakan bahasa Jerman dari corak warna), dan chemistry antara Snow White dengan Rainer. Kekuatan gaib macam apa yang menaungi Snow White dan mengapa dia bisa diberkati dengan kekuatan sebesar itu juga nggak dijelaskan.Yang lebih ngeri adalah Pangeran Edmund dari negeri Wurst (negeri lawan Bavaria) yang "tugasnya" adalah membangungkan sang putri dengan true love kiss. Dalam buku ini tidak dikenal konsep true love kiss sebagai suatu cara untuk mematahkan sihir sang ratu. Jadi Snow White memang benar-benar mati di sini. Dan sang pangeran tampaknya memiliki kecenderungan nekrofilia, suka dengan mayat. Dia ingin memiliki tubuh Snow White meskipun tahu sang putri sudah mati, simply hanya karena dia cantik. Gila, nggak? Gak ada romantis-romantisnya. Jadi dia mencium Snow White di sini ya atas dasar gairah saja, bukan karena true love kiss. Dan karena hal-hal semacam sihir dan makhluk mitos Norse dicantumkan di sini, sebenarnya aku berharap ada penjelasan soal "hukum" yang menyebabkan sang putri bisa bangkit karena ciuman pangeran. Tapi sayangnya nggak ada. Jadi Snow White bisa bangun asal ada yang nyium, dong? Secara random pun nggak apa? Sayang Rainer itu "normal" jadi dia nggak kepikiran buat "menodai" mayat sang putri dengan menciumnya. Cih. Padahal, aku lebih dukung putri sama Rainer #TeamRainerNamun, enam tahun kemudian saat membacanya ulang, aku baru menyadari soal deadly nightshade, tanaman beracun yang digerus Grisjehilda, pembantu Ratu, untuk dimasukkan ke dalam apel. Persis seperti penjelasan penulisnya setelah aku mereview buku ini untuk pertama kalinya. Di catatan kaki dibilang bahwa nightshade akan menyebabkan delirium dan halusinasi jika sampai termakan. Tidak ada keterangan bahwa tanaman ini bisa menyebabkan kematian meski namanya ada embel-embel "deadly". Jadi, Grisjehilda sengaja tidak memasukkan racun mematikan agar sang putri hanya koma? Untuk mencegah kejahatan ratu semakin parah? Dan ada satu pertanyaan besar juga soal Rainer, kapan sang ratu sempat mengutuk dia dengan kutukan kematian? Seingatku pas baca adegan mengutuk itu nggak ada. Uah.Snow White yang bangkit kembali ditampilkan sebagai sosok yang lebih dingin. Dia menikah dengan Edmund semata hanya agar bisa membalas dendam pada sang ratu. Mengingat kekejaman sang ratu di sepanjang cerita, sebenarnya pantas aja sih dia menerima hukuman semengerikan itu. Tapi reaksi Snow White saat menyaksikan prosesi dijalankannya hukuman beneran bikin bergidik.Jadi sebenarnya usaha penulis untuk menampilkan dongeng ala Bavaria Klasik dengan sentuhan mitologi Norse patut diapresiasi. Tapi ya gitu... harusnya sekalian aja dibuat versi tebelnya biar semua elemen bisa terbangun maksimal. Aih, Penerbit Haru, bikin lagi dong yang kayak gini. Yang bikin artwork-nya harus Diwasandhi dan Pola!