Ibu Tetap Beri Pengawasan dari Jauh

Saat Si Kecil bermain sendiri, bukan berarti ibu jadi cuek atau lepas tangan begitu saja, ya. Sesekali perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian atau awasi dari jarak yang cukup jauh tapi memungkinkan ibu untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.

Sebelum membiarkan anak bermain sendiri, ibu juga harus menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Contohnya, tidak melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.

Beritahu juga jika anak mengalami kesulitan, dia harus segera memanggil Ibu. Kemudian, beritahu juga anak untuk membereskan mainannya sendiri. Jika Si Kecil berhasil bermain sendiri tanpa menimbulkan masalah, menyelesaikan permainan, dan dia merapikan kembali mainannya, berilah dia pujian. Pujian akan kesuksesan akan memberi kepuasan tersendiri, sehingga nantinya ia akan termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

Apabila Si Kecil memiliki kesulitan dalam bermain hingga berinteraksi dengan anak-anak seumurannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Diskusi bisa dilakukan dengan praktis hanya melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ibu bisa memilih komunikasi via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang, ya!

Anak-anak berada pada usia yang sangat gemar bermain dengan berbagai objek atau pun bersama orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal inilah yang membuat anak jadi memiliki daya imajinasi yang tinggi, serta memiliki kepribadian yang cenderung aktif dalam berativitas sehari-hari.

Mungkin tidak semua anak cocok untuk bermain dengan orang-orang yang ada di sekitar, sebab merasa risih atau pun tidak nyaman dan lebih memilih untuk bermain sendiri saja. Sebetulnya anak senang bermain sendiri bisa diakibatkan karena beberapa alasan berikut ini, sehingga orangtua mungkin perlu mengetahuinya.

Apa yang harus Anda lakukan jika anak bermain sendiri di rumah?

Sementara anak main sendiri, Anda tentu bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat atau mengerjakan hal lainnya.

Meski begitu, bukan berarti Anda bisa lepas tangan begitu saja. Sesekali tetap perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian.

Anda juga bisa mengawasinya dari jarak yang cukup jauh tetapi memungkinkan Anda untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.

Sebelum membiarkan anak bermain sendirian, Anda juga harus lebih dulu menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya.

Sebagai contoh, anak tidak boleh melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.

Beri tahu kepadanya jika ia mengalami kesulitan, ia harus segera memanggil Anda. Lalu, beri pengertian juga kepada anak untuk membereskan mainannya sendiri.

Jika anak berhasil main sendirian tanpa menimbulkan masalah, misal bisa menyelesaikan permainan sekaligus merapikan kembali mainannya, berilah anak pujian.

Memuji kesuksesan dapat membuat anak merasa puas dengan usahanya sendiri, sehingga termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.

“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.

Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri:

Perlukah orangtua khawatir jika anak main sendiri?

Beberapa orangtua mungkin khawatir melihat anaknya suka bermain sendiri. Padahal, faktanya, anak bermain sendiri tidaklah buruk dan merupakan hal yang normal.

Justru, ini merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak. Mengapa begitu?

Sama seperti proses tumbuh kembang, pola bermain anak akan terjadi secara bertahap sesuai dengan usianya.

Dilansir dari laman Pathways, ada enam tahap bermain anak, salah satunya yaitu solitary play atau ketika anak bermain sendiri.

Saat sedang bermain sendirian, anak sebenarnya juga sedang mempelajari hal-hal yang ada di sekitarnya.

Anda mungkin akan melihat anak menyentuh dan merasakan benda-benda yang ia lihat. Ia  mungkin juga suka berbicara sendiri.

Nah, dengan kata lain, dengan membiarkan anak bermain sendiri, Anda bisa membantu meningkatkan kemampuan tumbuh kembangnya.

Anda pun bisa mendukungnya dengan memberi anak beragam mainan yang aman sesuai dengan usianya.

Jika didukung dengan baik oleh Anda, bermain sendiri bisa menjadi waktu yang tepat bagi anak untuk mempelajari hal baru sebanyak-banyaknya.

Meningkatkan imajinasi

Anak-anak memang memiliki imajinasi yang cukup tinggi. Namun, imajinasinya belum terasah atau terealisasikan dengan baik.

Membiarkan anak bermain sendirian memungkinkan ia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan berusaha untuk membuat imajinasinya menjadi nyata.

Tentu ini akan membantu mengasah imajinasi anak dan meningkatkan kreativitasnya.

Sebagai contoh, saat anak bermain boneka, ia mungkin akan berperan sebagai teman, ibu, atau orang terdekat dari sang boneka.

Bahkan, anak-anak sering memerankan profesi orangtuanya, seperti polisi, dokter, atau guru.

Lambat laun, hal-hal sederhana seperti ini akan membantu anak mengenali diri sendiri, bakat, hingga kesukaan dan mimpi-mimpinya yang mungkin bertahan hingga dewasa nanti.

Lebih merasa aman saat bermain sendiri

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Setiap orangtua pasti paham betul bahwa anak-anak biasanya akan selalu terlibat dalam pertengkaran kecil saat bermain dengan teman sebayanya. Sebetulnya hal tersebut bukan menjadi masalah selama orangtua bisa sigap dalam membantu anak agar bisa segera berbaikan dan tidak lagi bertengkar, sehingga bisa main kembali dengan riang.

Sayangnya ada beberapa anak yang pada dasarnya memang sudah merasa lebih aman dan nyaman apabila bermain sendiri, sebab anak memiliki ruang untuk merenung dan memahami perasaannya sendiri. Selain itu, pemrosesan emosi yang dimiliki anak juga cenderung berbeda-beda, sehingga membuat anak lebih memilih untuk bermain sendiri saja dibandingkan bergabung dengan teman sebayanya.

Manfaat anak main sendiri di rumah

Saat bermain sendiri, anak bisa mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembangnya. Berikut beberapa manfaat anak main sendiri.

Berbagai Manfaat Bermain Sendiri untuk Anak

Bunda sudah bisa biasakan Si Kecil main sendiri saat ia berusia 6 bulan. Bunda bisa mulai dengan durasi singkat terlebih dahulu, kemudian perlahan-lahan tambah durasi bermainnya. Umumnya, pada usia 1 tahun, ia bisa bermain sendiri dengan durasi 5–8 menit dan bertambah menjadi 10 menit ketika usianya di atas 2 tahun.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh anak dengan bermain sendiri adalah:

Selain bermanfaat untuk Si Kecil, Bunda juga jadi bisa beristirahat sejenak atau melakukan pekerjaaan lainnya saat Si Kecil bermain sendiri. Namun, ingat untuk tetap mengawasinya ya, Bun.

Mampu Memecahkan Masalah

Anak akan berusaha untuk memecahkan masalah sendiri saat dibiarkan bermain sendiri. Misalnya, saat anak bermain puzzle. Permainan ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan bertindak supaya puzzle tersebut tersusun lengkap.

Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah membantu anak untuk mengendalikan diri dan emosi. Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu dan tidak ceroboh sehingga hal ini menjadi manfaat anak bermain sendiri yang perlu diperhatikan.

Memiliki kemandirian dan kontrol pribadi

Gaya bermain yang dilakukan setiap anak mungkin akan berbeda-beda, sehingga hal ini akan sedikit banyak menentukan cara anak dalam berinteraksi dan berperilaku sehari-hari. Sama halnya apabila orangtua menyadari bahwa anak-anaknya ternyata lebih senang bermain sendiri, sehingga hal ini menjadi penanda dari kemandirian yang dimilikinya.

Bermain sendiri memang akan memberi anak-anak kesempatan untuk mengendalikan situasi secara penuh. Selain itu, anak juga bisa lebih mandiri dalam menentukan permainan, aturan, tempo, hingga kontrol pribadi yang dimiliki dalam bermain. Hal inilah yang secara otomatis akan meningkatkan kemandirian dan kontrol anak terhadap dirinya sendiri.

Menemukan minatnya

Dengan bermain sendirian, anak bisa lebih mudah mengetahui minat diri yang dimiliki.

Sangat penting bagi anak untuk bisa mengetahui apa yang dirasa menarik untuk dirinya. Hal ini bisa membantu anak menentukan apa yang ingin ia lakukan pada masa depan.

Sebagai contoh, jika anak sangat senang bermain masak-masakan, mungkin anak akan tertarik untuk menjadi koki atau mendalami keahlian lainnya di bidang yang sama.

Sementara itu, jika anak suka membaca, Anda bisa membantu mengembangkan minat anak pada bidang tersebut, misal dengan menjadi penulis.